My Life Begin at Nine

Nerusin Blog ini
Ketika yang lain memilih berkorban untuk masa depan, dengan bekerja di ibukota misalnya..
saya lebih memilih untuk menikmati masa kini.

"Jakarta: the city that never sleep", mesti ada yang rubah mungkin, itu kiasan.
Jam 9 itu, semua teman baru saja pulang dari pekerjaan, jadi sangat keterlaluan bila aku meminta ditemani, nonton misalnya...
lebih memilih istirahat untuk kegiatan besok, timbang menemani seorang teman.
ya teman datang, teman pergi... yang pasti dia ada kembali.

**mentok... article in progress (lagi)...

Meminjam kutipannya seorang pujangga -yang ku tak tahu namanya, "menikmati kekinian", itu mungkin lebih tepatnya. Read more "My Life Begin at Nine..."